Rabu, 07 April 2010



Robert Langdon, simbologis Harvard tersohor, tidak pernah menyangka kalau satu hari dalam hidupnya akan dipenuhi oleh terlalu banyak kejutan. Kalau hanya melihat ambigram yang bertuliskan nama kelompok persaudaraan Illuminati, mungkin itu bukan masalah besar. Tapi melihatnya tercap di dada lima lelaki yang terbunuh pada hari yang sama?
Jauh sebelum memecahkan Kode Da Vinci, Robert Langdon diminta oleh sebuah institusi penelitian di Swiss untuk menganalisis simbol penuh teka-teki yang tercap di dada seorang ahli fisika yang tewas terbunuh. Apa yang ditemukannya sungguh di luar dugaan: dendam mematikan terhadap Gereja Katolik dari sebuah persaudaraan kuno yang sudah berlangsung selama berabad-abad—Illuminati. Terdorong untuk menyelamatkan Vatikan dari bom waktu yang berdaya ledak besar, Langdon membantu pasukan penjaga paling setia di dunia bersama dengan seorang ilmuwan misterius nan cantik bernama Vittoria Vetra. Berdua, mereka memulai perburuan yang menyeramkan ke ruang-ruang bawah tanah yang terkunci rapat, kuburan-kuburan berbahaya, katedral-katedral yang lengang, dan tempat yang paling misterius di dunia ... markas Illuminati yang lama terlupakan. Ditulis dengan gaya jenaka namun cerdas, Dan Brown membawa kita berpetualang di pusat kebudayaan tertua di Eropa, Roma. Pemahaman kita dibuat terkaget-kaget dengan penyingkapan berbagai rahasia di balik tempat-tempat bersejarah dan karya-karya seni terkenal yang terdapat di sana. Dengan plot cerita yang melingkar-lingkar dan alur yang cepat, Brown sekali lagi berhasil "menyiksa" kita dengan sebuah novel yang sulit dilepaskan begitu kita mulai membacanya!

*** "Petualangan aktual yang mendebarkan .... Menarik, alur cerita yang cepat, dengan tingkat IQ yang sangat tinggi." --San Francisco Chronicle

"Brown mempersembahkan perjalanan yang penuh ledakan di Roma. Kelokan dan kejutannya mengikat pembaca sampai akhir rahasia." --Publishers Weekly

"Bacaan yang penuh intrik, imajinatif, dan sangat menegangkan." --Dale Brown, pengarang buku laris versi New York Times

"Brilian! Karakter-karakternya memiliki kedalaman .... Plotnya berliku-liku, melingkar-lingkar, licin, dan mengejutkan. Sedangkan ending-nya ... WOW." --New Hampshire Sunday News

"Dan Brown ... lagi-lagi membuat cerita yang menyeramkan, thriller yang menggetarkan yang menandingi karya-karya terbaik Clancy dan Cussler. Aksi yang dirangkum menggiring pembaca pada petualangan mendebarkan yang terasa nyata bahayanya. Membaca Malaikat dan Iblis adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan." --Midwest Book Review

"Penggemar Dan Brown yang menikmati THE DA VINCI CODE tidak akan kecewa dengan MALAIKAT & IBLIS." --AudioFile

"Dan Brown adalah penulis terbaik, terpandai, dan paling terampil di negeri ini." --Nelson DeMille

Harry Potter 7 - Relikui Kematian


Episode terakhir dalam Epic Harry Potter

Petualangan terakhir ini dimulai dengan rencana Voldemort yang ingin meyergap Harry saat Ia akan meninggalkan kediaman Dursley. Voldy juga berusaha untuk menemukan tongkat baru untuk dirinya. Para member Orde berusaha untuk menyamarkan kepergian Harry dengan meminum larutan Polyjuice yang nantinya akan menciptakan 6 kembaran Harry. Namun meskipun sudah berusaha menyamar, kelompok ini tetap saja diserang oleh sekelopok pelahap maut. Harry lolos dari maut, namun George weasley kehilangan kuping, sementara Hedwig dan Mad-eye Moody terbunuh.


Sang Pemimpi - Andrea Hirata


Sang Pemimpi adalah sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat Anda percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, lebih dari itu, akan membuat Anda percaya kepada Tuhan. Andrea akan membawa Anda berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana Anda akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru.

Tampak komikal pada awalnya, selayaknya kenakalan remaja biasa, tapi kemudian tanpa Anda sadari, kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai Anda. Karena potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan Anda pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi. Karena arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah dua orang tokoh utama buku ini: Arai dan Ikal akan menuntun Anda dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar Anda dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar Anda menolak semua keputusasaan dan ketakberdayaan Anda sendiri.

“Kita tak kan pernah mendahului nasib!” teriak Arai.
“Kita akan sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika! Apa pun yang terjadi!”